SELAMAT DATANG DI FADILAHBJB.BLOGSPOT.COM SEMOGA APA YANG ADA DI DALAMNYA DAPAT MEMBERI MANFAAT

Minggu, 14 Maret 2010

PERINGATAN RASULULLAH UNTUK MASA MUDA

Dalam sebuah hadis, Rasulullah mengingatkan bahwa akan ada suatu pertanyaan yang akan di tanyakan pada hari kiamat kelak. Yaitu tentang masa muda. Masa muda itu akan dipertanyakan secara khusus. Bagaimana seseorang melewatkan masa mudanya ?. Allah Swt. tidak akan mempertanyakan masa tua, atau bagaimana mengakhiri masa tuanya ? Allah Swt. tidak menanyakan masa kanak-kanak, tetapi masa muda. Karena masa muda adalah saat orang berada pada puncak ketegaran fisik dan kecerdasannya. Dalam usia muda, seseorang dapat mengerjakan banyak hal yang tidak mungkin dikerjakan oleh orang yang sudah tua karena fisiknya sudah lemah, dan anak kecil karena akalnya belum sempurna.
Ketika dia punya badan sehat, apakah dia gunakan untuk membantu fakir miskin ? Apakah dia menyantuni orang-orang yang perlu bantuan ? atau sebaliknya dia pakai untuk memukul orang-orang yang tak bersalah, bermain hura-hura, membuang waktu begitu saja, membuang tenaga untuk hal-hal yang sifatnya merugikan dia dan juga merugikan orang lain.
Ketika dia punya kecerdasan dan otak yang masih segar, apakah dia memikirkan hal-hal yang menguntungkan dan membahagiakannya di dunia dan di akhirat ? Apakah dipakai untuk belajar, untuk bertafakur atau tidak ? Atau kecerdasan itu, digunakan untuk hal-hal yang merugikan dia, dan memikirkan hal-hal yang tidak baik. Jadi masa muda masa yang sangat didambakan, yang diangan-angankan oleh orang yang sudah tua. Sebuah syair Arab mengatakan, "Duhai alangkah bahagianya aku, sekiranya masa muda kembali lagi padaku, maka akan kuberi tahu pada orang-orang tentang derita dan kesulitan masa tua."
Orang yang sudah tua senantiasa ingin muda kembali. Dia ingin berbuat hal yang banyak, karena ketika sudah tua, dia tidak mampu berbuat yang dia inginkan. Kita sekarang ini, alhamdulillah masih muda. Kesempatan yang sangat berharga sekali ini, harus kita lalui dengan kebaikan-kebaikan, mumpung kita dalam kondisi yang masih prima dalam segala hal, fisik dan kecerdasan.
Sangatlah bijak jika masa muda dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Berikut beberapa hal yang dapat membuat masa muda bikin hidup lebih hidup.

1. Beribadah dan beramal sholeh
Aspek ibadah dan amal sholeh sangatlah luas. Bukan hanya ibadah maghdhoh saja yang berbuah amal sholeh, tetapi setiap pekerjaan yang diniatkan karena Allah dan tidak melanggar hukum-hukum syariah merupakan bentuk dari amal sholeh. Ketika seseorang belajar, sekolah, mengurus anak, bekerja bahkan hanya sekedar membersihkan lantai dan memasak, jika dibingkai dengan niat yang ikhlas karena Allah maka hal tersebut akan menjadi amal kebaikan. "Katakanlah (Muhammad), sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (muslim)." (Qs. Al-An`am: 162-163). 2. Belajar dan mengkaji ilmu-ilmu Allah.

2. Masa muda adalah masa kekuatan
Salah satu bentuk dari wujud syukur terhadap Allah adalah menggunakan seluruh kekuatan (akal, fisik dan ruh) yang Allah berikan dengan baik dan tanpa kesia-siaan. Belajar dan terus mengkaji ilmu merupakan bentuk wujud syukur manusia pada Allah, karena akal, fisik dan ruh yang Allah berikan bersinergis dalam mengkaji ilmu-ilmu Allah yang tak terhitung banyaknya. "Tuhan yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan menjadikan jalan-jalan diatasnya bagimu dan yang menurunkan air (hujan) dari langit, kemudian Kami tumbuhkan dengannya aneka macam tumbuh-tumbuhan. Makanlah dan gembalakanlah hewan-hewanmu. Sungguh, pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal." (Qs. Thaaha: 53-54). Rasulullah mencontohkannya dengan tidak terjebak dalam pergaulan pemuda mekkah yang sia-sia, serta beliau juga sangat amat membenci berhala yang disembah-sembah oleh kaum quraisy, dikarenakan beliau tidak percaya jika berhala merupakan Tuhan yang patut disembah melainkan hanya benda mati belaka.

3. Berprestasi
Nilai dari prestasi bukan hanya terbatas dari prestasi belajar dan sekolah saja. Banyak prestasi-prestasi yang bisa di raih pada masa muda. Seorang Yusuf telah mencontohkan prestasi yang spektakuler, yaitu mengalahkan nafsu syahwatnya terhadap zulaikha yang sama sekali bukan isterinya, padahal mudah saja bagi Yusuf untuk memenuhi nafsu syahwatnya tersebut, tapi keteguhan terhadap tali Allah mengalahkan segalanya. Di usia mudanya juga ia telah mampu "menyelamatkan" sebuah negara besar dari krisis ekonomi. Prestasi dalam membentuk jadi diri sesuai dengan nilai-nilai Islam, prestasi dalam berbakti pada orang tua, prestasi dalam berdakwah, prestasi dalam mengendalikan hawa nafsu, dan sebagainya. Wallahua`lam bi shawwab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar